HOT NEWS

Diduga Perusahaan Air Mineral AYIA di Kayu Aro Illegal?

Berita KERINCI. Kerincitime.co.id – Perusahaan air mineral kemasan bermerek AYIA yang baru-baru ini diproduksi dan didistribusikan di Kabupaten Kerinci ternyata illegal.

Pasalnya, air mineral yang diproduksi oleh PT Naga Mas, dan berlokasi di daerah Kayu Aro, Kabupaten Kerinci ini tidak memiliki izin.

Kepala Badan Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) Kerinci, Muslihuddin, kepada wartawan membenarkan hal itu. Ia mengaku terkejut dengan keberadaan dari air mineral kemasan yang bermerek AYIA ini.

Menurut dia, hingga saat ini pihaknya tidak mendapat informasi dan konfirmasi terkait adanya kegiatan produksi dan distribusi air mineral yang sudah beredar di Kerinci dan Sungaipenuh.

Baca juga:  Rizal Djalil Nyatakan Dukung Monadi - Murison

“Informasinya diproduksi di Kayu Aro, ini jelas kegiatan yang salah dan Illegal,” ungkapnya.

Seharusnya, kata dia, sebelum membuat usaha besar seperti itu, pihak pengusaha harus mengurus izin prinsipnya terlebih dahulu.

“Untuk membuka usaha besar seperti produksi air mineral kemasan, harus punya izin prinsip, kita tidak pernah mengeluarkan izin untuk mereka,” tegasnya.

Pengurusan izin ini wajib dilakukan, agar nantinya bisa diakui dan dilegalkan oleh Pemkab Kerinci, sekaligus sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kerinci.

“Kalau ada izin, Perusahaan Air Mineral AYIA bisa kita kontrol, jika tidak ada izin, nanti ada masyarakat yang keracunan karena mengkonsumsi air tersebut, siapa yang bertanggung jawab. Selain itu kalau ada izin kita juga bisa mengenakan mereka pajak Air Permukaan,” sebutnya.

Baca juga:  Dugaan ASN Terlibat Kampanye AL-AZHAR di Sungai Penuh

Untuk diketahui, perusahaan air mineral AYIA ini berpusat di Sumatera Barat, namun belakangan diketahui perusahaan ini juga beroperasi di wilayah Kayu Aro. (Metrosakti)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button