“Lagu Cinta Sigadis Desa” Puisi: Ghazali Burhan Riodja
“Lagu Cinta Sigadis Desa”
Karya : Ghazali Burhan Riodja
Bila senja meniti daun jendela
Tampak menjenguk kehalaman
Si gadis desa yang manis
Murung dan mengeluh ia
Tapi hanya dalam hati
Ah, jalanan dan desa ini
Semakin sepi semakin sunyi
Dari hembusan merdu nafas jaka
Lewat lubang sulingnya
Dan derak derai kerikil
Tersibak lelangkah petandang
Malampun datang tanpa bersiul
Ke dada si gadis yang menerawang
Malam hitam disaput matahari
Matahari angin dan hujan
Tetap mendamping ditanah ladang
Di sawah dan di kali kala mengalir diri
Terawang nembus loteng tiap malam
Adalah tentang jaka yang pergi
Tinggalkan desa menyunyi
Degupan hati merindu
Sekarang desa semakin sepi
Belukar menyemak tak tersisiki
Lelaki-lelaki muda telah pada pergi
Tetapi biarlah mereka juga berjuang
Di bidangnya masing masing
Dambakan suatu bakti buat ibu pertiwi
Adalah hati si gadis menyanyi
Di kesenyapan lorong desa
Tapi tenah ditanamnya dalam- dalam serumpun kepercayaan
Dimana seketika nanti jejaka datang mengugah cinta
Cinta pada tanah desa
Yang dulu menatah tubuh mereka
Dimana desa akan bercahaya
Dalam gerapan cinta baru
Mereka pasti mau datang
Dengan kemenangan gemilang
Yang tergenggam erat di tangan
Buat desa tumpah tercinta
Desa tiang Negara
Desa airi hidup Bangsa
Desa sumber segala
Si gadis menutup jendela
Kemurungan membalut wajah
Akhirnya,mencuat juga dicelah bibirnya
Derai-urai senyum-senyum biru muda
Adalah sepi dan sunyi
Sunyi dan sepi
Jadikan cinta kita terpadu murni
(1964)