Lah reda gerimis
Bahkan rerintik tak lagi menitik.
Lah terang langit
Bulan membelai rambutmu memutih
dan gemintang genit berani mengedipkan matanya ke mataku.
Lah kering tanah makam
Tempat di mana dendam disemayamkan
Bunga kamboja menghitam
dan doa tersekat di lauh mahfuz mengeras kelam
jadikanlah dendam.
Lah mampu aku tertidur
Hingga lelap hilang subuh
Mendengkuri kebosanan yang lelah
Melumpuhkan hati
Membunuh hari.
Lah menyungging senyuman ikhlas
Dari bibir yang pernah luka
Menggigit kuat hingga berdarah
Menukar sedih dengan perih
Menakar sumpah dengan serapah.
Lah usai semuanya
Lah bertukar igau dengan dosa,
dengan doa.
Bangko, 6217-20-24