“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan selatan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi ± 5 menit 30 detik,” ucap Kepala PVMBG Kasbani melalui keterangan tertulis.
Dilansir dari laman jambiseru.com media partner kerincitime.co.id, menurut Kasbani, tinggi kolom abu yang teramati sekitar 200 meter di atas puncak atau sekitar 2.284 MDPL. Saat ini, gunung api aktif itu berada pada status level I.
Kasbani pun mengimbau agar masyarakat di sekitar gunung dengan ketinggian 2.084 meter itu tidak diperbolehkan untuk mendekati dasar kawah Ratu dan Kawah Upas.
“Masyarakat di sekitar gunung Tangkuban Parahu dan pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan turun mendekati dasar Kawah Ratu dan Kawah Upas dan tidak boleh menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu,” jelasnya.
“Serta ketika cuaca mendung dan hujan dikarenakan terdapatnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan kehidupan manusia,” tambahnya.
Selain itu, masyarakat juga wisatawan di sekitaran gunung Tangkuban Parahu pun diimbau untuk tetap waspada lantaran dikhawatirkan terjadi letusan freatik yang bersifat tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas. (red)