Pembenahan Tanah Abang Ala Jokowi Menambah Masalah Baru
Kerincitime, Jakarta –Â Rencana pembenahan kawasan Tanah Abang oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum mampu memecahkan solusi kemacetan. Pemprov DKI cuma menyegel perusahaan-perusahaan ekspedisi yang kerap memarkir kendaraan angkutannya di sembarang tempat dan waktu. Namun, tindakan itu tidak diimbangi pembangunan infrastruktur bangunan.
Demikian disampaikan Wakil Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI Jakarta, Heriandi, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu, Sabtu (13/7)
“Program yang disampaikan Joko Widodo belum mampu mengurai kemacetan. Justru hanya akan menimbulkan masalah baru,”tegas Heriandi
Heriandi menyesali infrakstruktur gedung tidak dibangun untuk truk ekspedisi yang besar sehingga pada akhirnya truk ekpedisi itu harus memuat barangnya di luar gedung.
Heriandi menginginkan disiapkannya lahan bongkar muat ekspedisi yang memadai dan dekat dengan pasar Tanah Abang. Sehingga tidak akan mengganggu ketepatan waktu pengiriman barang dari pasar Tanah Abang ke seluruh Indonesia.
“Masalah baru yang diciptakan Jokowi adalah tindakan penyegelan yang tidak mempertimbangkan karakter dari usaha pasar Grosir. Jangan salahkan pergerakan troli barang, tapi pedagang kaki lima-lah yang justru membuat macet. Ini proses penerimaan barang di seluruh daerah jadi terganggu semua,” keluh Heriandi.
Calon legislatif ini juga mengharapkan adanya dialog antara pedagang, pengusaha ekspedisi dan pemerintah Jakarta di bawah pengawasan Jokowi. Hal ini untuk menghindari respons negatif dari berbagai pihak.
“Pasar Tanah Abang, pasar grosir terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Harus hati-hati dalam memutuskan kebijakan. Perlu ada dialog yang diadakan Pemprov Jakarta,” demikian Heriandi. [BagusCom/ald]