Kerinci

Surya Manggala Ditemukan Sudah Membusuk

Kerincitime.co.id, Berita Kerinci – Harimau sumatera Surya Manggala asal Suaka Satwa Harimau Sumatera Barumun yang dilepasliarkan di Taman Nasional Kerinci Seblat ditemukan mati dalam kondisi membusuk. Hampir dua pekan lamanya, kematian Surya baru terendus publik.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat, Haidir, membenarkan perihal kematian Surya Manggala yang masih berusia 4 tahun itu. Ia menyebut Surya ditemukan sudah dalam kondisi membusuk oleh timnya di wilayah Renah Kayu Embun, Kabupaten Kerinci.

“Sudah tinggal kulit dan tulang belulang. Sedangkan dagingnya sudah membusuk,” ujar Haidir, Sabtu (11/3/23) lalu.

Surya Manggala adalah harimau sumatera yang lahir dan besar di Suaka Satwa Harimau Sumatera Barumun, Sumatera Utara, lalu dilepasliarkan pada Juni 2022 di TNKS. Induknya, merupakan sepasang harimau korban konflik satwa dan manusia yang berhasil diselamatkan petugas konservasi. Citra Kartini, saudaranya, terlebih dulu dilepasliarkan, namun mati pada 19 Juli 2022, dan kini menyusul kematian Surya.

Menurut Haidir, pergerakan Surya selalu dipantau petugas lewat sinyal kalung GPS. Pada 20 Februari, pergerakannya terpantau melambat dan cenderung statis. Petugas mengira Surya sedang mendapatkan satwa mangsa.

Hingga sepekan kemudian, pergerakan Surya masih saja lambat. Posisinya di sekitar lokasi yang sama. Petugas lalu mengecek ke lokasi pada 28 Februari. Surya baru ditemukan esoknya, 1 Maret, sudah dalam kondisi membusuk.

Pihaknya sulit memperkirakan penyebab dari kematian Surya. “Karena sudah membusuk,” katanya. Saat ditemukan, kematian Surya diperkirakan sudah sepekan.

Sebelumnya, harimau Surya ini dilepasliarkan di TNKS pada Juni 2022 lalu bersama harimau lainnya berkelamin betina bernama Citra Kartini. Namun sayangnya, hidup harimau Citra Kartini di TNKS tidak lama. Pada 19 Juli 2022, Citra Kartini ditemukan mati, diduga akibat konflik satwa dan manusia.

Keduanya dilepasliarkan di TNKS untuk menghindari inbreeding atau kawin kerabat yang dapat menurunkan kualitas genetis keturunannya nanti. Karena dua harimau ini bersaudara. Keduanya lahir dari pasangan harimau Gadis dan Monang di Barumun Nagari Wildlife Sanctuary Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, pada 2018 lalu. Sejak lahir hingga dilepavsliarkan keduanya tumbuh bersama induknya di dalam suaka satwa itu. (Ega)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button