HOT NEWSHukumKerinci

Keluarga Pastikan Jenazah Mansur Ditemukan di Sungai

MansurKerincitime.co.id, Sungai Penuh – Pihak keluarga almarhum Mansur (75), warga Desa Sandaran Gale, Kecamatan Kumun Debai, yang ditemukan tewas setelah hilang selama tiga hari akhirnya angkat bicara mengenai informasi lokasi penemuan jenazah yang sempat simpang siur pada Kamis (12/1) kemarin.

Zulkifli, salah satu keponakan korban, kepada wartawan mengatakan, korban bukan ditemukan dalam kondisi terkubur, namun ditemukan di dalam sungai yang berjarak sekitar 3 kilometer dari ladangnya di kawasan Renah Kayu Embun (RKE). “Bukan terkubur, tapi ditemukan dalam sungai, tersangkut di batu,” ujar Zulkifli.

Dia menceritakan, korban sudah hampir dua pekan berada di ladang, bersama dengan anak tertua korban Munir. Pada hari Senin (9/1) Munir turun pulang ke rumah di Desa Sandaran Galeh, dan memberitahu keluarga bahwa korban menghilang dan tidak kembali ke pondok kebun.

“Pagi Senin kita baru dapat kabar, dan keluarga serta masyarakat langsung melakukan pencarian,” ujarnya. Pencarian terus dilakukan dengan menyisir sungai yang berada tidak jauh di lokasi kebun, dalam proses pencarian ditemukan tas, sepatu, pakaian dan rokok korban dibibir sungai. “Kemarin sekitar pukul 10.00 Wib, korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia dalam sungai yang berjarak sekitar 3 Km dari kebun,” terangnya.

Baca juga:  Silaturahmi Hangat Kapolres Kerinci Bersama LSM Semut Merah

Lantas bagaimana dengan isu yang menyebutkan korban ditemukan terkubur ? Zulkifli kembali membantahnya. Namun dia menjelaskan, dalam proses pencarian memang sempat dilakukan penggalian beberapa titik, namun hasilnya nihil.

“Memang ada kita menggali gundukan tanah dan sampah, karena kita curiga juga mana tahu korban hilang tak wajar, tapi tanah yang digali tidak menemukan korban, justru korban ditemukan di sungai,” terangnya.

Mengenai apakah korban meninggal tak wajar atau tidak, lanjut dia, pihak keluarga menyerahkan penanganannya kepada pihak yang berwajib, yakni Polres Kerinci. “Kalau ada dugaan yang lainnya, kami serahkan kepada pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut, apapun hasilnya kami mengikuti,” jelasnya.

Baca juga:  4-5 Februari, MK Bacakan Putusan “dismissal” Sengketa Pilkada

Selain itu, menurut kerabat dekat korban lainnya, jenazah korban pertama kali ditemukan salah satu warga Kumun yang tengah mengambil bambu di sekitar lokasi penemuan. Saat itu, warga yang bersama istrinya tersebut menduga bahwa sesuatu yang tersangkut pada batu besar di sungai itu adalah potongan kayu. “Namun, setelah dilihat dengan teliti, ternyata itu adalah sosok tubuh manusia,” ujar kerabat korban yang tidak menyebutkan namanya. Karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan, yang bersangkutan tidak langsung mengevakuasi jenazah Mansur, namun memilih melaporkan ke warga sekitar.

Akhirnya, dibantu warga dan pihak keluarga, jenazah Mansur lalu dievakuasi dan dilarikan ke RSUD Mayjen H A Thalib Kerinci untuk divisum. Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Kerinci, Iptu Dedi Kurniawan Kamis kemarin membenarkan adanya penemuan mayat di RKE, Kamis pagi kemarin.

Baca juga:  Tahanan Polres Kabur

Dikatakannya, bahwa mayat yang ditemukan tidak lain adalah Mansur warga desa Sandaran Galeh, Kecamatan Kumun Debai yang menghilang selama tiga hari. Mayat tersebut langsung dibawa ke RSU M HA Thalib untuk dilakukan otopsi. “Benar atau tidak dibunuh, kita masih menunggu hasil otopsi di RS M HA Thalib malam ini (tadi malam, red),” katanya.

Menurut Kasat Reskrim Polres Kerinci ini pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan apakah korban dibunuh atau tidak dengan memanggil beberapa orang saksi. Mansur diketahui menghilang sejak Minggu pagi (8/1). Puluhan tim SAR, BPBD Kota Sungaipenuh, pihak keluarga dan masyarakat sempat turun ke lokasi melakukan pencarian. Saat menyisir perbukitan dan tepi aliran sungai warga menemukan barang korban berupa baju batik, sepatu dan bungkus rokok milik korban. (*)

Sumber : metrosakti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button