Gula Aren atau Jus Buah Kemasan tak Picu Diabetes?
Kerincitime.co.id, Berita Kerinci – Sebagian masyarakat mulai sadar untuk membatasi asupan gula sehari-hari guna mencegah diabetes. Di sisi lain, banyak produsen minuman kemasan ataupun kafe kekinian yang menawarkan hidangan dengan pemanis yang dianggap lebih baik daripada gula pasir, misalnya dengan menggantinya dengan gula aren.
Menurut ahli endokrinologi anak Prof dr Aman Pulungan, sebenarnya jenis gula apa pun tetap perlu dibatasi konsumsinya. Tidak ada pemanis tertentu yang asupannya bebas saja tanpa batas.
“Kita serba salah, mau gula aren, jus, kita anggap itu bukan gula putih, itu sama semua. Yang harus dipastikan, apakah sudah dicantumkan, misalnya, latte ditulis kandungan gulanya berapa?” kata Prof Aman, dalam webinar, Rabu (8/2/23) lalu.
Prof Aman menyebut bahwa setiap produsen makanan atau minuman, seharusnya transparan menginformasikan kandungan gula dalam produknya. Label kandungan gula dalam produk bisa membuat pembeli mempertimbangkan batas konsumsi gula hariannya.
Menurut anjuran WHO, batas asupan gula per hari yaitu sekitar 10 sendok teh untuk orang dewasa dengan 2.000 kkal. Prof Aman mencontohkan pengumuman bahaya gula, bisa sama dengan peringatan merokok.
“Harusnya ini semua dideklarasi dalam arti kata sama dengan merokok, dia tahu bahayanya apalagi dia sudah gemuk,” kata Prof Aman.
Kasus diabetes tidak hanya meningkat pada dewasa tetapi juga sekarang makin marak di usia anak-anak. Prof Aman juga menekankan pentingnya mengedukasi orang tua terkait diabetes yang bisa mengintai anak-anak. Terlebih konsumsi gula pada anak-anak sering kali tidak dibatasi karena kerap jajan minuman atau makanan manis. Untuk anak, batas asupan gulanya tidak boleh lebih dari 25 gram atau sekitar enam sendok teh per hari. (Irw)
Sumber: Republika.co.id