Jalan Tol Jambi Diharapkan Segera Terealisasi
Kerincitime.co.id, Berita Jambi – Rencana pembangunan jalan tol Jambi sebagai penghubung jalan tol Palembang, disambut baik Anggota DPR RI Fraksi Golkar, H Hasan Basri Agus (HBA).
HBA berharap jalan tol Jambi bisa segera dibangun agar Jambi tak tertinggal dengan daerah-daerah lain di Pulau Sumatera khususnya dan Indonesia umumnya.
Menurut HBA, Provinsi Jambi sudah sangat lama merindukan jalan tol. Dengan adanya jalan tol, maka akses dari dan ke Provinsi Jambi akan lebih cepat dan murah biaya transportasi. Dengan murahnya biaya transportasi barang, maka barang-barang di Jambi akan jauh lebih murah dari saat ini.
“Ini efeknya ekonomi secara makro. Rantai transportasi yang murah akan membuat barang-barang juga relatif murah,” ungkap HBA, anggota DPR RI daerah pemilihan Provinsi Jambi ini, beberapa waktu lalu.
Selain itu, dengan terbukanya akses dari dan ke Jambi lewat jalan tol Jambi, maka selanjutnya adalah pembukaan akses jalur laut. Yakni tol laut. Untuk itu, Provinsi Jambi membutuhkan dermaga berkelas internasional agar ekspor impor bisa berjalan lancar.
“Selama ini Jambi sulit berkembang karena kita tak punya pelabuhan internasional. Padahal ini sangat penting,” tambah HBA.
Ia mengaku sudah memperjuangkan kelanjutan pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung ke pemerintah pusat.
“Kita tak mau Jambi terbelakang dari daerah lain,” tutupnya.
Untuk diketahui, dilansir laman Kementrian PUPR, pemerintah RI saat ini terus menggenjot pembangunan jalan tol di Pulau Sumatera. Kehadiran jalan tol bertujuan mempercepat mobilitas barang dan jasa antar pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan membangun keterkaitan antara pusat produksi (kawasan industri, pertambangan, perkebunan, pariwisata) dengan outlet-outlet (pelabuhan/bandara) di Pulau Sumatera sehingga mendorong pengembangan wilayah.
Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Tol Sumatera merupakan tulang punggung (backbone) pengembangan wilayah di Sumatera yang terdiri dari 6 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) di Pulau Sumatera yakni Sabang-Banda Aceh-Langsa, Medan-Tebing Tinggi-Dumai-Pekanbaru, Batam-Tanjung Pinang, Sibolga-Padang-Bengkulu, Jambi-Palembang-Pangkal Pinang-Tanjung Pandan dan Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Api-Api.
Sebagai ilustrasi, untuk kelancaran mobilitas akan meningkatkan interaksi antar pusat pertumbuhan ekonomi. “Jalan tol Lampung-Palembang akan mempersingkat waktu tempuh dari sekarang sekitar 8-10 jam menjadi 3-4 jam. Kedua kota ini akan menjadi lebih dekat sehingga meningkatkan interaksi ekonomi kedua kota ini dan menumbuhkan pusat ekonomi baru. Hal yang sama juga terlihat dengan terhubungnya tol dari Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sepanjang 61,7 Km yang dapat ditempuh dalam waktu 1 jam,” kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Herry Trisaputra Zuna di Jakarta, Rabu (11/7/2018).
Dalam rangka penyelesaian pembangunan Tol Sumatera, Pemerintah telah menugaskan PT. Hutama Karya melalui Pepres No.100/2014 dan Perpres No.117/2015 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera, untuk membangun 24 ruas tol, dimana 8 ruas tol diantaranya ditargetkan rampung pada tahun 2019.
Kepala BPJT Herry TZ menjelaskan bahwa pembangunan Tol Sumatera dilakukan dengan pendekatan berbeda. Pada pola sebelumnya, pembangunan tol dilakukan pada kawasan yang sudah berkembang karena membutuhkan pengembalian investasi. Namun kehadiran tol di Pulau Sumatera yang memiliki potensi ekonomi yang besar diperlukan untuk mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk Indonesia.
“Potensinya besar dan wilayahnya juga luas. Pembangunan jalan tol diharapkan mempercepat pengembangan wilayah di Pulau Sumatera baik pada jangka panjang 20 tahun, mampu jangka pendek dalam waktu 5 tahun ke depan,” jelas Herry TZ.(san/kementrian PUPR)