opini

Mampukah Tokoh Sungai Penuh berhadapan dengan Imcumben

Mampukah Tokoh Sungai Penuh berhadapan dengan Imcumben

Oleh: Budhi VJ.

Insya Allah Desember mendatang direncanakan akan berlansung pemilihan Walikota Sungai Penuh,artinya sekitar 9 bulan lagi babak penentuan pemenang Pilwako akan mencapai final.

Sejauh ini hanya kandidat Incumben yang memastikan akan kembali bertarung pada pesta demokrasi 5 tahunan yang kali ini pelaksanaannya dipercepat,masyarakat kota Sungai Penuh akan menunggu dan menyaksikan apakah bakal calon yang maju berlaga di pentas Pilwako benar benar memiliki visi yang merakyat atau mereka hanya mencari sebuah jalan untuk mencari kekuasaan dengan segala cara.

Kota Sungai Penuh merupakan sebuah Kota termuda yang Propinsi Jambi,Kota ini diproklamasikan ( berdiri) berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun  2008  tanggal  21 Juli 2008  ( Lembaran Negara RI Nomor  08, tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4871 )  dan terbentuknya Kota Sungai Penuh yang merupakan hasil  pemekaran dari Kabupaten Kerinci (Kabupaten Induk).

Gagasan untuk membentuk  Kota  Otonom  Kota Sungai Penuh telah muncul sejak tahun 1970 an, Bupati Kerinci yang saat itu dijabat oleh H.Rusdi Sayuti,BA (alm) bersama DPRD Kabupaten Kerinci dan masyarakat Kerinci telah  memunculkan  aspirasi untuk menjadikan  Sungai Penuh sebagai Daerah Otonom,Lebih 32 Tahun gagasan untuk membentuk Kota Otonom baru dapat terwujud menjelang penghujung berakhirnya jabatan Gubernur Jambi Drs.H.Zulkifli Nurdin dan menjelang berakhirnya jabatan Bupati Kerinci H.Fauzi Siin

Mesti diakui secara jujur bahwa sejarah dan perjuangan lahirnya Kota Sungai Penuh tidak lepas dari perjuangan dan kerja keras H.Fauzi Siin yang saat itu masih menjabat Bupati Kerinci, dengan berbagai upaya dan perjuangan diplomasi akhirnya DPR-RI menyetujui pemekaran Kabupaten Kerinci dan meresmikan terbentuknya Daerah Otonomi Baru Kota Sungai Penuh.

Persoalan saat ini, apakah pemerintah Kota Sungai Penuh saat ini tahu dengan perjuangan dan pengorbanan H.Fauzi Siin? yang rela mengorbankan segenap kemampuan yang beliau miliki termasuk air mata? Kota Sungai Penuh tidak akan pernah terwujud tanpa campur tangan Tuhan dan tanpa perjuangan serta pengobanan dan kegigihan yang dilakukan oleh “Nek” sapaan akrab H.Fauzi Siin.

Pada suatu ketika Penulis pada tahun 2007 melakukan wawancara dengan Bupati Kerinci yang saat itu djabat oleh H.Fauzi Siin, menurut Bupati Kerinci saat itu pertumbuhan Sungai Penuh sebagai ibu kota Kabupaten Kerinci saat itu dinilai cukup pesat, sehingga  banyak  kalangan yang menilai  Kecamatan Sungai Penuh  saat itu sudah tidak efektif lagi bila hanya dikelola oleh Pemerintah Kecamatan

Agar Mimpi masyarakat untuk menjadikan Sungai Penuh sebagai sebuah Kota ,maka Pemerintah Daerah Kabupaten Kerinci melalui kajian  dan penilaian melalui kerja sama dengan  Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) program Pasca Sarjana Magister administrasi daerah yang dipimpin oleh Prof.DR. Sadu Wasustiono,MS,beliau juga merupakan salah seorang anggota tim penyusun PP No 129 Tahun 2000 yang memuat persyaratan dan Kriteria pemekaran,penghapusan dan penggabungan daerah.hasil kajian ini melengkapi  pengajuan  usulan  sesuai dengan mekanisme  proses per Undang- undangan yang secara kronologis administratif tertuang dalam penjelasan UU RI no 25 Tahun 2008 Tentang Pembentukkan Kota Sungai Penuh.

Undang-undang pembentukan Kota Sungai Penuh di Undangkan tanggal 21 Juli 2008, tetapi peresmiannya  dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri Mardianto tanggal 08 November 2008 atas nama Presiden Republik Indonesia, dan saat itu Menteri Dalam Negeri melantik Drs. Masril Muhamad .MBA sebagai Penjabat Walikota Sungai Penuh, namun Jabatan Drs.Masril hanya berlansung beberapa bulan, Masril mengakhiri tugasnya karena memasuki usia pensiun yang tidak dperpanjangkan, dalam  jabatan yang cukup singkat  Drs.Masril mampu mengawali upaya pembenahan struktur dan aparatur Kota Sungai Penuh yang saat itu masih sangat belia.

Gubernur jambi saat itu Drs  H.Zulkifli Nurdin,MBA melantik Drs.Hasvia Hasyimi,MTP untuk melanjutkan kepemimpinan Masril selaku Penjabat Walikota ,dan pada masa Penjabat Walikota Sungai Penuh   dijabat oleh Hasvia  dilakukan Peringatan / Perayaan Hari   Ulang Tahun yang Pertama Kota Sungai Penuh yang dilaksanakan pada tanggal 08 November 2009.

Masa jabatan Hasvia Hasyimi selaku Penjabat Walikota Sungai Penuh,harus berakhir,Mantan Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan setda Propinsi Jambi dan mantan Staf  Gubernur Jambi Bidang Pemerintahan dan Politik juga berakhir ditengah perjalanan,Hasvia dengan dukungan beberapa Partai pengusung ikut  bertarung dan menjadi Calon pada Pilkwako,dan dalam pelaksanaan  Pilwako

Penjabat Walikota pengganti Hasvia ditunjuk Ir.H.Akmal Thaib, dan Ir.H. Akmal Thaib memangku jabatan penjabat Walikota Sungai Penuh hingga dilantiknya Walikota dan Wakil Walikota yang depenitif

Pada Pilwako putaran pertama Hasvia harus mengakui keunggulan dua pasangan kandidat lainnya yang lebih unggul dalam perolehan suara.

Penjabat Walikota Sungai Penuh Drs.H.Marsil Muhamad , Drs. Hasvia Hasyimi,MTP dan Ir.H.Akmal Thaib dengan kemampuan dan Fasilitas  Kota yang masih sangat terbatas pada saat itu dan  telah mampu menata wajah birokrat dan menata fasilatas sosial yang masih sangat minim,saat itu sebagian besar aset belum di serahkan oleh Kabupaten Induk,agar roda Pemerintahan dapat berjalan Masril dan Hasvia”ter”paksa harus menyewa rumah rumah penduduk dan ruko sebagai sarana perkantoran bagi SKPD SKPD yang ada dalam Kota Sungai Penuh, Kabupaten induk sampai  awal tahun ini “ belum rela” memberikan aset bangunan kepada anak  kandungnya Kota Sungai Penuh”

Dalam menjalankan tugas pemerintahan,Walikota dan jajaran Sekretariat Kota memaanfaatkan bangunan kuno bekas kantor Bupati Kerinci era tahun 1970 an yang kurang refresentatif. Dengan kondisi seadanya secara bertahap penjabat Walikota saat itu terus menata diri dan memberikan pelayanan public bagi masyarakat Kota Sungai Penuh.

Semasa Hasvia menjabat sebagai Penjabat Walikota Sungai Penuh, berbagai terobosan dilakukan bersama SKPD –SKPD terakhir.Pekerjaan yang paling diingat oleh masyarakat Hasvia bersama SKPD berhasil melakukan pengaspalan jalan jalan dalam Kota Sungai Penuh hingga kepinggiran Kota Sungai Penuh,Hasvia dengan dukungan pihak PLN Cabang Sumatera Barat-Riau berhasil membuat wajah Kota Sungai Penuh terang benderang dan pemadaman lampu semakin berkurang.Hasvia juga berhasil membangun jalinan silaturahmi dengan kalangan Budayawan dan seniman dalam Kota Sungai penuh dan yang paling menonjol Hasvia berhasil meraih penghargaan WTP yang diserahkan oleh Wakil Presiden RI DR.Budiono.

Umur jabatan Hasvia selaku penjabat Walikota Sungai Penuh tidak berumur panjang,Hasvia dengan dukungan beberapa partai Pendukung antara lain PAN, PDI dan PKPB  maju sebagai Calon Walikota pada Pilwako pertama Kota Sungai Penuh. Untuk mengisi kekosongan Gubernur Jambi melantik Ir.H.Akmal Thaib,MM sebagai Penjabat Walikota Sungai Penuh menggantikan Drs.Hasvia,MTP hingga Pelantikan Walikota-Wakil Walikota Depinitif

Melalui proses Demokrasi yang alot  dan demokratis dana Pilwako dua putaran dan meski harus melalui sidang di Mahkamah Konstitusi akhirnya Drs.Ahmadi Zubir,M.Pd .harus mengakui ke unggulan  rivalnya  pasangan  Prof.Dr.H.Asafri Jaya Bakri,MA dan Ardinal Salim,SE..

Pelantikan  Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh  depenitif dilaksanakan hari Sabtu,25 Juni 2011 oleh Gubernur Jambi Drs.H.Hasan Basri Agus,MM di Gedung Nasional Kota Sungai Penuh.

Walikota terpilih Prof.Dr.Asafri Jaya Bakri,MA dan wakil Walikota Ardinal Salim,SE semestinya mengakhiri jabatan Juni 2011, dan pada tahun ini sesuai dengan peraturan perundang undangan kegiatan Pilwako dimajukan Desember 2015, berbagai persiapan dan kesiapan terus dilakukan untuk menyambut pesta Demokrasi Pilwako2015 yang beriringan dengan Pemilihan Gubernur Jambi.

Pendaftaran Bakal Calon Walikota memang masih beberapa bulan lagi,namun hingga saat ini Masyarakat Sungai Penuh khususnya yang berada di dalam wilayah adat Depati Nan Bertujuh belum memastikan Bakal Calon yang akan di usung untuk mengikuti pertarungan pada ajang Pilwako Desember 2015 yang akan datang,suasana adem ayem masih terlihat di 3 Kecamatan yang termasuk dalam lingkup wilayah adat Depati Nan Bertujuh, dan rasa nya sangat mustahil kandidat Balon dari wilayah adat ini yang mampu bertarung melawan kandidat incumben yang nota bene adalah juara bertahan.

AJB Lawan tanding tak terkalahkan?

Dalam Diskusi di Baheoun Buleoh Kincai Direktur Lembaga Bina Potensia Aditya Mahatva Yodha Budhi VJ Rio Temenggung menyebutkan bahwa ibarat ggenderang, tak lama lagi pertandingan untuk menduduki kursi walikota Sungai Penuh segera di mulai, dan hingga saat ini baru sosok incumben Walikota Sungai Penuh Prof.Dr.H.Asafri Jaya Bakri,MA yang telah memastikan untuk kembali maju bertarung sebagai peserta pilwako tahun 2015. Sedangkan kandidat balon Walikota yang lain masih tiarap dan menghitung hitung kekuatan.

Secara Pribadi saya melihat bahwa saat ini tokoh tokoh dari wilayat adat depati nan bertujuh Sungai Penuh belum ada yang mampu mengimbangi kekuataan Incumben,ibarat sebuah pertandingan Prof.Dr.H.Asafri Jaya Bakri,MA adalah juara bertahan yang memiliki banyak amunisi dan kekuataan termasuk masih memangku jabatan sebagai Walikota,dan saya melihat Pak Profesor bakal melenggang mulus tanpa perlawanan yang berarti. .

Dilain pihak hingga saat ini beliau beliau yang menyebut diri sebagai tokoh masyarakat di wilayah depati nan bertujuh Sungai Penuh belum menunjukkan nyali atau masih berpikir ulang untuk memunculkan kandidat yang imbang dalam menghadapi sosok Incumben.

Memang beberapa waktu yang lalu sejumlah tokoh telah digadang gadangkan untuk diajukan sebagai kandidat balon Walikota Sungai Penuh Periode 2016-2021,sebut saja kandidat yang muncul antara lain tercatat nama H.Herman Mukhtar,SE, Dr.H.Rizal Djalil,MM,M Drs.H.Meirizal Meirad, Drs.Hasvia Hasyimi,MTP, Ir,H.Amrizal Jufri Ir.Netres Ulfi .sedangkan dari kalangan muda disebut sebut nama Syafriadi,SH, Defitra Eka Jaya,SH, Fery Satria,SE.

Tokoh Sungai Penuh sekelas DR.H.Rizal Djalil ,H.Herman Mukhtar dan Meirizal Meirdab dipastikan tidak akan turun panggung, disamping merupakan tokoh senior mana mungkin beliau itu mau turun kelas

Saat ini khusus untuk Sungai Penuh ada 4 tokoh yang layak ikut bertanding di ajang pilwako, dan diantara tokoh tokoh muda itu punya kesempatan dan kemampuan yang tak jauh berbeda, akan tetapi secara pribadi saya berpendapat,adat tujuh kriteria bagi tokoh tokoh dari wilayah adat Depati Nan Bertujuh untuk menang dalam melawan Incumbent, ketujuh kriteria itu ialah: Figur hendaknya dapat diterima oleh banyak kelompok dan dapat menyatukan banyak kelompok (dan yang bersangkutan memiliki resistensi rendah).Kapasitas pribadi memadai.

Jika calon kandidat mau tampil berlaga pada ajang Pilwako mendatang,mereka harus Mapan secara ekonomi,Memiliki potensi basis masa yang relatif besar,Memiliki jaringan yang luas, Dan memiliki potensi sebagi magnet di lingkungan masyarakat adat wilayah Depati Nan Bertujuh.

Mesti diakui Incumben dalam hal ini Walikota Prof.Dr.H.Asafri Jaya Bakri,MA merupakan juara bertahan yang tangguh, secara kepartaian beliau sosok ketua partai yang memiliki jaringan yang luas,memiliki finansial yang kuat dan memiliki mesin mesin politik yang handal dan diperhitungkan,beberapa tokoh kuat dan memiliki pengaruh berada dalam satu perahu,dan lebih dari itu Profesor ahli strategi ini masih memegang tampuk pemerintahan( kekuasaan).Jadi untuk sementara secara matematik jika tidak mampu sebaiknya tidak usah ikut bertanding,sebab incumbent memerlukan lawan tanding yang imbang dan sepadan.

Orang Sungai Penuh tidak akan mampu menjadi orang nomor 1 kalau diantara mereka tidak ada yang mau mengalah,sebaiknya membuang masyarakat Sungai Penuh harus membuang jauh mimpi indah untuk menjadi orang Nomor 1 Di Kota Sungai Penuh, orang Sungai Penuh untuk sementara waktu cukup hanya menjadi penggagas dan perintis pembentukan Kota bukan untuk menjadi pemimpin Kota.

Andai memang masyarakat di wilayah adat depati nan bertujuh Sungai Penuh berminat untuk menjadi kandidat nomor I,hanya ada satu cara yakni segenap beliau beliau yang menjadi sosok tokoh dan masyarakat di lingkungannya hendaknya bersatu dalam menyepakati satu calon lawan tanding yang ideal(kuat) untuk melawan incumben dan menjauhkan isu money politik,dari sudut manapun tak kan ada yang mampu melawan incumben,dan masyarakat adat wilayah depati nan bertujuh hendaknya tidak asal mengadu jagonya saja. Dan yang tidak kalah pentingnya para tokoh termasuk masyarakatnya jangan tergiur dengan politik uang recehan

Kita juga berharap pada Pilwako mendatang jangan sampai terjadi Cawako dan Partai yang bermain dua kaki “Perselingkuhan Politik, atau melakukan politik tikung menikung, dan dilain pihak walau politik tawar menawar tidak diharamkan akan tetapi kita berharap kedepan tidak terjadi tawar menawar materi baik dalam bentuk money atau dalam bentuk Proyek,jika ini terjadi kita kasihan Walikota terpilih nantinya proram pertama yang ia lakukan adalah membalas budi dalam bentuk berbagi proyek,akibatya orang yang tidak pernah menjadi pemborong akan ikut mendapat borongan,akibatnya dapat dipastikan pekerjaan yang dikerjakan asal jadi bae.

Harapan kita semuanya tentuya walikota dan Wakil Walikota  yang  kelak akan terpilih agar menciptakan pemerintahan yang Kridibel, Proaktif,Responsive bermartabat, beradat dan beradab dalam memberikan pelayanan kepada publik.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button