Menelisik Kecanggihan Sony Xperia Z1 Snapdragon 800
Sony mengawali event Internationale Funkausstellung Berlin (IFA) 2013, yang resminya dibuka 6 September hingga 11 September 2013 besok di Berlin, dengan mengadakan konferensi pers apa saja yang mereka bawa selama pameran. Seperti yang sudah kita duga sebelumnya, Sony Honami, alias Xperia Z1 menjadi fokus utamanya.
Meskipun kita sudah sering melihat bocoran desain Z1, namun tetap saja melihatnya kembali melalui press image dan video resmi yang dirilis Sony lebih memuaskan. Z1 kembali melanjutkan pakem Sony yang selalu menghadirkan flagship dengan tubuh yang tipis. Bahkan Z1 menjadi pencapaian baru Sony, karena dengen ketebalan hanya 8.5mm, mereka mampu memasukan sensor besar berukuran 1/2.3″, atau hampir 70% lebih besar dari tipikal sensor kamera smartphone. Keseluruhan sensor tersebut menjadi rumah konfigurasi kamera Sony, yang tergabung dari lensa G Lens dengan 27mm wide angle dan f2.0 aperture , Sony Exmor RS for mobile CMOS image sensor dan prosesor image Sony BIONZ. Sony G Lens juga digunakan Sony untuk jajaran kamera digitalnya, dan di klaim memiliki 3x “clear image zoom”, yang menghasilkan zoom bebas distorsi.
Kecanggihan Sony Xperia Z1 Snapdragon 800
Melalui kameranya Z1 mampu menghasilkan foto dengan resolusi 20.7-megapixel (vs 13.1-megapixel pada Xperia Z) dan merekam video full HD 1080p. Melalui Z1, Sony juga menyiapkan flagship yang menjual fitur kameranya ini dengan aplikasi kamera khusus, yang memungkinkan kita mengatur proses capture secara manual, seperti bagaimana Nokia menyediakan aplikasi Pro Camera untuk Lumia 1020 untuk kontrol manual. Selain itu, aplikasi tersebut juga memberi gimmick berupa foto augmented reality, yang membuat proses pengambilan foto menjadi lebih hidup berkat efek-efek AR yang disediakan. Sony sendiri menyediakan SDK khusus untuk pengembang aplikasi pihak ketiga, agar bisa memanfaatkan teknologi kamera yang dimiliki Z1.
Sony juga telah menjejali Z1 dengan banyak aplikasi kamera standar, termasuk melalui Social Life, aplikasi streaming kamera untuk mem-broadcast apa yang terjadi di sekitarmu ke Facebook; mode burst Timeshift untuk mengambil beberapa gambar untuk kemudian dipilih yang terbaik; aplikasi pencarian berbasis visual yang disebut Info-Eye yang bisa memberi informasi lebih lanjut dari obyek yang baru saja kamu ambil gambarnya melalui augmented reality; selain itu, juga ada aplikasi foto berbasis augmented reality yang disebut AR Effect, yang menawarkan gambar animasi secara overlay (di atas obyek yang hendak difoto). Menariknya, semua hasil kameranya juga bisa disimpan terorganisir melalui layanan cloud PlayMemories Online, yang kapasitasnya tak terbatas, sayangnya kapasitas tak terbatas itu khusus untuk pengguna di Amerika Serikat dan Eropa.
Kemudian juga menjadi paten sebuah Xperia flagship, Z1 seperti Xperia Z dan Z Ultra tetap dibekali sertifikai anti air dan debu. Desain tubuhnya yang menganut kosep OmniBalance, terlihat melalui postur tipis, mengotak, dengan lapisan belakang mirip kaca. Sony mentatakan jika mereka mengevolusikan desainnya dari Xperia Z, walaupun kami merasa mereka hanya menambahkan material aluminium saja di sekeliling tubuhnya. Sedangkan layarnya pun masih mengajukan material TFT dengan ukuran 5-inchi dengan resolusi full HD 1080p, ukuran yang masih masuk kategori wajar digenggam dengan sebelah tangan. Layar tersebut juga didukung dengan teknologi layar Triluminos, yang memungkinkannya memancarkan lebih banyak warna dengan nuansa yang alami. Dan melalui X-Reality, Sony membuat sudut pandangan Z1 menjadi lebih baik terutama ketika menampilkan file video beresolusi rendah.
Di dalamnya kita mendapati chipset Snapdragon 800 sebagai penggerak utamanya melalui prosesor quad-core 2.2Ghz, 2 GB RAM, 16 GB internal storage yang bisa diperbesar melalui slot micro SD, Android 4.2.2, serta kapasitas baterainya 3,000mAh. (ang) (dikutip from duniaku)