Polres Kerinci Mulai Tertutup Terkait Kecurangan CPNS Sungai Penuh
Kerincitime.co.id, SUNGAIPENUH – Pihak Polres Kerinci dinilai mulai tertup dengan proses penyidikan kasus dugaan kecurangan Pelaksanaan Seleksi CPNS Kota Sungaipenuh tahun 2013 lalu, pasalnya diketahui penyidik dari Polres Kerinci telah memberangkat sejumlah personil menuju Medan Sumatra Utara untuk memastikan kebenaran Ijazah Jeje Biantara, Putra dari Sekda Kota Sungaipenu yang kelulusannya diduga menggunakan ijazah asli tapi palsu (aspal).
Meski penyidik telah kembali ke Kerinci namun hingga berita ini diturunkan pihak polres Kerinci belum ada yang mau berbicara terkait data dan fakta dilapangan selama proses penyidikan di Medan. Padahal publik sangat menanti-nanti hasil penyidikan oleh Polres Kerinci yang dinilai banyak kalangan sangat lamban. Pasalnya sejak dilaporkan adanya kasus ini lebih kurang 3 bulan yang lalu belum ada perkembangan yang singnifikan meski sejumlah saksi dan alat bukti pendukung suduh cukup banyak disampaikan oleh 4 LSM pelapor ke penyidik Polres Kerinci.
Zoni Irawan LSM Pelapor kepada Harian Jambi sabtu (22/3) siang mengatakan, dirinya mengatahui bahwa penyidik telah kembali setelah selama 10 hari lamanya di Medan mengecek keaslian Ijazah Jeje di Universitas Pelita Bangsa namun ia mengaku belum menerima kabar hasil dari pengecekan tersebut.
“Ya, seharusnya dibuka ke publik. Karena ini kan kasus yang sangat ditunggu-tunggu, jangan Polres tutup masalah ini apalagi kasus nya terbilang sudah cukup lama,”ujar Zoni.
Ia juga mengatakan Polres seharusnya jangan hanya menyentuh sampai pada Jeje Biantara (Pengguna Ijazah Palsu) dan Novi Astria Yenti (Lulus Tanpa Tes) tapi juga Fikar Azami Putra Walikota Sungaipenuh (AJB) yang keterlibatannya sangat jelas dalam pengaturan kelulusan hal itu terbukti dengan sejumlah rekaman pembicaraan Fikar dengan calon pembayar yang ingin diluluskan. Temasuk menurut Zoni, Zainal alias Pak Tiara (Bendahara DPC Demokrat Sungaipenuh) yang juga berperan besar dalam titip menitip peserta tes. “Pak tiara itu Nazaruddin nya Sungaipenuh seluruh proyek dia yang dapat, CPNS dia juga banyak terima uang,”ungkapnya.
Namun hingga saat ini belum tersentuh oleh Penyidikan oleh Polres Kerinci. “Jangan hanya Jeje saja, kalau Jeje jelas pakai Ijazah Palsu tapi yang terima uang dan mengatur yang lulus jangan dibiarkan, mereka juga harus disentuh hukum, jangan sampai ada istilah tumbal,”harap Zoni.
Karena menurut Zoni Irawan, dalam kecurangan pelaksanaan CPNS Sungaipenuh yang penuh dengan rekayasa dan pengatran oleh orang dekat Walikota Asafri Jaya bakri (AJB) tersebut ada tiga orang yang mempunyai peran besar yaitu, Pusri Amsyi (Sekda Kota Sungaipenuh), Fikar Azami (Putra Walikota AJB), dan Zainal alias pak Tiara (Bendahara Umum DPC Demokrat Sungaipenuh).
Sementara itu Kapolres Kerinci AKBP Abdul Mun’in dan Kasat Reskrim AKP Agus Saleh belum bisa dikonfirmasi meski sudah dihubungi berkali-kali ke nomor telpon yang biasa digunakan.(*)
((Sumber. Haŕianjambi penulis: Siska Hendri))