Gaya HidupInternasional

Seorang Wanita Menderita Tumor Ganas, Gara-gara Pijat Payudara di Salon

Ilustrasi pijat payudara. (Shutterstock)
Ilustrasi pijat payudara. (Shutterstock)

Kerincitime.co.id – Sampai sekarang masih banyak orang yang memilih pijat tradisional untuk menyembuhkan penyakit. Padahal tidak semua penyakit bisa disembuhkan hanya dengan pijat tradisional.

Seperti wanita bernama Lu (nama samaran) asal Jiaojiang usia 40 tahun ini yang memilih pijat salon ketika merasa ada benjolan di payudaranya.

Lu sengaja melakukan pijat di salon untuk menghilangkan benjolan di payudaranya. Karena, ia teringat ada salon kecantikan yang menawarkan pijat payudara, perawatan kesehatan termasuk menangani pembengkakan atau benjolan payudara.

Lu pun segera mengunjungi salon kecantikan tersebut tanpa pikir panjang. Tetapi, langkahnya itu justru membawa masalah lebih besar.

Benjolan di payudara Lu justru semakin besar setelah seminggu pijat salon. Lu pun mulai merasa ketakutan dan sempat mempertanyakannya kepada tukang pijat, tetapi mereka selalu meyakinkan bahwa tidak ada masalah serius.

Baca juga:  Dibatasi Israel, 50.000 Warga Palestina Berhasil Tarawih di Masjid Al Aqsa

Tiga bulan kemudian, Lu mulai merasa semakin janggal dengan benjolan payudaranya yang semakin besar. Jika semula tumor ganasnya hanya seukuran buah kelengkeng, pijat payudara membuatnya menjadi sebesar telur bebek.

Akhirnya, Lu memutuskan pergi ke dokter ahli dan melakukan pemeriksaan medis. Dokter mendiagnosis benjolan di payudaranya adalah tumor ganas.

“Pada saat saya memeriksanya, benjolan payudaranya sudah sebesar telur bebek besar dan diagnosis klinis menyatakan itu tumor ganas yang telah menyebar sampai kelenjar getah bening,” kata Pan Yin, kepala dokter di Departemen Bedah Payudara di Rumah Sakit Pusat Taizhou dikutip dari berita malam Taizhou.

Dokter mengatakan pijatan salon kecantikan itulah yang telah membuat tumor ganas Lu semakin besar dan menyebar.

Karena, biasanya tumor membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berkembang dan menyebar hingga menjadi kanker. Tetapi dalam kasus Lu, tumor berkembang dan menyebar sangat cepat karena pijatan tersebut.

Baca juga:  Dibatasi Israel, 50.000 Warga Palestina Berhasil Tarawih di Masjid Al Aqsa

Dokter menegaskan bahwa benjolan di payudaran seharusnya tidak boleh ditekan atau dipijat. Nodul kecil maupun tumor ganas, semuanya sama-sama berbahaya jika ditekan atau dipijat.

“Ketika Anda memiliki benjolan payudara, sebenarnya itu bisa hilang tanpa pijatan. Karena, sebagian massa biasanya adalah tumor jinak yang tumbuh lambat. Tetapi, pijatan bisa merangsang pertumbuhannya. Jika tumor jinak sudah tumbuh hingga berdiameter 5 cm atau lebih, itu sudah bisa dikategorikan tumor ganas,” katanya.

Bahayanya lagi, jika seseorang dengan tumor ganas justru melakukan pemijatan payudara. Karena tumor bisa pecah atau menyebar ketika dipijat.

Tumor bisa langsung menyebar ke pembuluh limfatik yang menyebabkan metastasis limfatik atau memasuki saluran darah. Lalu bisa mengendap di organ vital, seperti hati, paru-paru dan otak.

Baca juga:  Dibatasi Israel, 50.000 Warga Palestina Berhasil Tarawih di Masjid Al Aqsa

Karena itu, dokter menyarankan bagi wanita rentang usia 30-40 tahun harus lebih meningkatkan kesadaran terhadap gejala tumor atau kanker payudara. Sebab wanita kelompok usia tersebut lebih berisiko memiliki benjolan payudara.

Pan Yin juga menegaskan jangan melakukan pemijatan atau pengobatan tradisional apapun untuk mengatasi benjolan di payudara.

Menurutnya, pijat payudara merangsang sekresi estrogen yang bisa meningkatkan hiperplasia payudara dan membuat payudara lebih besar.

Namun, perkembangan kelenjar susu wanita memiliki periode spesifiknya setelah perkembangan fisiologis normal. Jika berkembang lagi, bisa jadi itu merupakan fenomena fisiologis yang buruk.

Karena itu, ketika Anda merasakan ada sesuatu yang janggal atau abnormal. Sebaiknya segera mencari dokter ahli untuk mendapat diagnosis dan pengobatan yang tepat sebelum semakin parah. (bud)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button