Siap-Siap, 10 Ribu Honorer Tendik Minta Segera Revisi Manajemen PPPK
Kerincitime.co.id, Berita Jakarta – Sebanyak 10 ribu honorer Tenaga Kependidikan (TenDik) dari berbagai daerah akan bertemu di Jakarta.
Mereka akan melakukan aksi besar-besaran menuntut PP Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) direvisi.
Ketum forum Guru Tenaga Kependidikan Honorer Nonkategori usia 35 tahun plus (GTKHNK35 ) H. Nasrullah mengatakan PP Manajemen PPPK harus direvisi agar tendik bisa masuk dalam jabatan ASN PPPK.
Sejak PP Manajemen PPPK diterbitkan pada Oktober 2018, honorer tendik tidak diberikan kesempatan ikut tes.
Pemerintah hanya fokus pada jabatan guru, tenaga kesehatan.
“Tendik akan mengerahkan 10 ribu anggotanya ke Jakarta jika sampai bulan April Presiden Joko Widodo belum merevisi PP Manajemen PPPK dan memasukkan jabatan tendik sebagai jenis jabatan yang bisa diisi oleh PPPK,” terang Nasrullah kepada JPNN.com, Selasa (14/3/23).
Dia menegaskan pemerintah sudah mengabaikan jabatan tendik yang selama ini menjadi jantungnya sekolah.
Sikap pilih kasih pemerintah ini membuat marah semua honorer tendik seluruh Indonesia.
Guru honorer sudah tiga kali diluluskan menjadi ASNÂ PPPK dalam tiga tahun terakhir ini. Honorer tendik tidak pernah digubris. Ironisnya regulasi juga tidak menyentuh honorer tendik.
“Mengapa pemerintah terutama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) tidak melihat langsung ke lapangan tentang pentingnya tendik selama ini. Mereka sudah membantu kelancaran pendidikan, tetapi kesejahteraan malah terabaikan,” tuturnya.
Nasrullah mendesak pemerintah mengangkat honorer tendik yang sudah mengabdi di atas 3 tahun menjadi ASN tahun 2023 tanpa tes.
Jika dalam tenggat yang diberikan (April, red) belum ada perubahan regulasi, lanjut Nasrullah, maka honorer tendik akan demo besar-besaran di kantor KemenPAN-RB.
“Kami tidak main-main dengan tuntutan ini. Jangan tunda-tunda lagi, karena kalau ganti menteri, kebijakan juga berubah,” ucapnya.
Pergantian menteri, tambahnya membuat nasib honorer tendik terkatung-katung. Menteri baru sibuk belajar kebijakan yang lama, sedangkan honorer tendik terus terabaikan. (Irw)
Sumber: Jpnn.com