Ketika Al haris mendatangi pedagang di Pasar Angso duo, mengantarkan makanan ataupun bantuan untuk menghadapi pandemik covid kemudian memantik polemik, maka tiba-tiba nurani saya terganggu.
Pertama. Disaat seperti ini, terlepas dari berbagai tuduhan Pemerintah gagal menangani pandemik corona, kehadiran Al haris ditengah-tengah penduduk adalah “rasa tanggung jawab” sebagai Kepala Negara yang memimpin langsung untuk mengatasinya.
Setidak-tidaknya kehadiran Al haris juga bentuk dukungan nyata. Al haris hadir dan merasakan penderitaan rakyat yang berkepanjangan.
Sekaligus membangkitkan moril untuk bersama-sama bangkit melewati pandemik corona.
Kedua. Al haris mendatangi pedagang di Pasar Angso duo, malam hari juga sebagai bentuk Al haris telah hadir dan bagian dari penderitaan Rakyat.
Ketiga. Al haris juga mendapatkan input langsung dari masyarakat yang terkena dampak pandemik corona. Sekaligus memberikan semangat.
Semangat dibutuhkan agar semakin kuat dan memperkuat batin. Sehingga imun dapat terbangun.
Keempat. Dengan hadir ditengah masyarakat, Al haris juga menempatkan simbolik. Al haris bagian sekaligus pemimpin untuk bergandengan tangan melewati krisis dengan baik.
Tidak dapat dipungkiri, makna simbolik pemimpin dari Rakyat adalah bagian dari bentuk penghormatan dari Rakyat.
Berbagai makna simbolik sering dilekatkan kepada Pemimpin. Lihatlah seloko seperti “Pohon Gedang ditengah dusun. Pohonnya rindang tempat beteduh. Akarnya kuat tempat besilo. Dahannya kuat tempat berayun”. “Tempat pegi betanyo. Tempat balek beberito”.
Selain itu juga dikenal seperti seloko seperti “Alam Sekato Rajo. Negeri Sekato Batin” Atau Alam berajo, rantau bejenang, kampung betuo, negeri bernenek mamak. Atau “Luak Sekato Penghulu, Kampung Sekato Tuo, Alam sekato Rajo, Rantau Sekato Jenang, Negeri sekato nenek moyang.
Menempatkan Pemimpin sebagai “pohon Gedang ditengah dusun” dapat dimaknai sebagai Pemimpin yang berada ditengah-tengah Rakyat.
Dengan simbolik berada ditengah-tengah Rakyat, maka keraguan Rakyat terhadap pemimpinnya justru menjadi kekuatan yang tidak boleh diremehkan.
Sekaligus juga memberikan bekal kekuatan untuk melewati krisis secara bersama-sama.
Kekuatan yang dibutuhkan Al haris untuk menyukseskan program-program penanggulangan pandemik corona.
Sehingga simbolik Al haris justru diperlukan oleh rakyat. Sekaligus simbolik dari penghormatan rakyat kepada pemimpinnya.