Pariwisata/Budaya

HMI Kerinci gelar diskusi Kebudayan Kerinci

Berita Sungai Penuh, Kerincitime.co.id – Untuk pertama kali Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kerinci Sabtu 25/4 menggagas forum Diskusi”Solusi bersama HMI”dengan tajuk Kebudayaan Kerinci dan Kota Sungai Penuh yang ikuti pengurus dan anggota HMI Cabang Kerinci dengan menghadirkan 2 orang Pembicara dari Dinas Pemuda olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh dan pemerhati kebudayaan dari Sanggar Seni Incung Alam Kerinci

 

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Porabudpar Kota Sungai Penuh Leo Chandra mengemukakan bahwa Suku Kerinci dengan alam Kerinci yang subur indah dan kaya raya dengan berbagai pesona wisata alam,seni dan budaya merupakan sebuah anugerah Tuhan yang tiada tara dan di alam Kerinci yang terdiri dua daerah otonum itu memiliki beragam potensi alam seperti High land Park yang merupakan bagian dari Taman Bumi, TNKS yang kaya beraneka flora dan fauna sert pesona wisata alam yang menawan

Khusus untuk Kota Sungai Penuh, pembangun sub sektor pariwisata secara bertahap terus dilakukan, dan Kota Sungai Penuh merupakan satu satunya Kota di Propinsi Jambi yang telah terdaftar menjadi anggota Jaringan Kota Pusaka Indonesia(JKPI) yang ke lima puluh, melalui keanggotaan Sungai Penuh dalam JKPI kita berharap kedepan pembagunan sub sektor Pariwisata dan Kebudayaan di Kota Sungai Penuh akan terus kita tingkatkan

Baca juga:  Pulangkan Aku ke Rahim Mu

Budhi VJ Rio Temenggung Pemerhati Kebudayaan suku Kerinci/ penerima anugerah kebudayaan Tingkat Nasional mengemukakan bahwa tat kala kita membicarakan tentang poteni kebudayan kita acap kali terjebak (misleading) dengan pemahaman sempit tentang kebudayaan sebagai perwujudan aspek aspek seni dan budaya. Biasanya selalu dihubung hubungkan dengan berbagai macam karya seni,kerajinan atau peninggalan peninggalan benda benda purbakala yang layak dipandang sebagai benda cagar budaya yang laku untuk “di jual” bagi kepentingan pariwisata.

Padahal sesungguhnya budaya atau kebudayaan itu mencakup dimensi yang luas bahkan sama luasnya dengan lapangan kehidupan itu sendiri, yakni bagaimana orang baik dapat menciptakan masyarakat yang baik? Bagaimana masyarakat yang baik dapat membentuk orang yang baik?

Dalam Diskusi kita hari ini yang dimaksud dengan kebudayaan ialah semua sumber daya yang bersumber pada suatu kebudayaan tertentu(cultural resouces) yang memungkinkan masyarakat pendukung kebudayaan itu mencapai tujuan tujuan ideal sesuai dengan nilai nilai kebudayaan yang hidup dalam masyarakatnya.

Baca juga:  Bidadari  II

Pakar antropologi terkemuka Indonesia Profesor.Koentjaraningrat mengatakan bahwa kebudayaan adalah”Keseluruhan sistim gagasan,tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat…..””. Dengan kata lain ,kebudayaan pada akhirnya merupakan” Manifestasi cara berpikir”(akal budi) yang tercermin dalam berbagai lapangan kehidupan.

Menurut Clyde Kluchkhonn paling tidak tercatat 7 lapangan kehidupan yang mengisi ranah kebudayaan atau budaya suatu masyarakat, yakni apa yang disebutnya dengan : Sistim religi,Bahasa,Sistim Pengetahuan,Sistim Tekhnologi dan peralatan,Ssitim Kesenian,Sistim Mata Pencarian hidup, Sistim kekerabatan, dan organisasi masyarakat dan ketujuh kategori yang saya sampaikan diatas masih dapat di sederhanakan lagi kedalam dua bentuk wujud kebudayaan (i) material(Tenggible) dan (ii) Non Material (Intagible).

Sebuah kenyataan yang pasti bahwa di Bumi Alam Kerinci yang meliputi dua daerah otonum Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh banyak memiliki keaneka ragaman potensi budaya pisik(Tanggible Culture dan non fisik (intanggible culture yang sangat kaya dan penuh dengan pesona dan kekaguman

Baca juga:  Rembulan Pucat di Bukit Keramat

Kebudayaan Kerinci hari ini,,saat ini sedang mengalami kegalauan akibat terpaan Globalisasi yang berintikan tekhnologi dan informasi,Untuk itu suatu strategi kebudayaan daerah alam Kerinci yang menyeluruh sangat di perlukan,sehingga di situ dapat di tunjukkan”Grand-desgn” yang memungkinkan potensi budaya Kerinci dapat bertahan dan memberikan niai tambah bagi penguatan budaya Kerinci khususnya dan Indonesia umumnya.

Secara pribadi dan sebagai penggiat kebudayaan di alam Kerinci saya menghimbau agar adik adik anggota HMI Cabang Kerinci untuk menjadi barisan terdepan dalam melakukan gerakkan mereboisasi budaya suku Kerinci yang telah mengalami distorsi, dan kedepan mari kita bersama sama melakukan gerakkan moral mentradisikan kembali tradisi dan nilai nilai kearifan lokal yang saat ini berada di ambang kepunahan

Acara diskusi dipandu ENDI SUARDANI, dan dihadiri Ketua Umum Pitria Nova Asriani, Sekretaris Umum HMI Randa Pratama ,Mantan ketua Umum HMI dan puluhan anggota HMI Cabang Kerinci. (Budhi.VJ)

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button