HukumKerinci

Warga Ancam Bakar Motor Panwasdes Pelompek Kerinci Saat Laksanakan Tugas

Warga Ancam Bakar Motor Panwasdes Pelompek Kerinci
Warga Ancam Bakar Motor Panwasdes Pelompek Kerinci

Kerincitime.co.id, Berita Kerinci – Selain mendapatkan kekerasan secara fisik, pengawas pemilu yang bertugas di Desa Pelompek, Kecamatan Gunung Tujuh, juga mendapat ancaman.

Dilansir teropongjambi.com, ini terjadi saat melakukan pengawasan acara sosialisasi peluang kerja di luar negeri, yang diselenggarakan oleh BP3TKI, bekerjasama dengan anggota DPR RI, yang juga merupakan caleg, Zulfikar Ahmad, di gedung serba guna, RT 03, Desa Pelompek.

Hal ini terungkap, dari laporan Ketua Panwaslu Kecamatan Gunung Tujuh, Hendi Torial, dengan Nopol: LP/B-124/SPKT.2/RES.KRC/2019, Selasa (22/2) jam 21.00 Wib.

Dalam laporannya, Hendi Torial mengatakan, setelah kades menarik kerah baju dan menariknya keluar dari gedung, di luar ternyata sudah menunggu pendukung kades.

“Warga yang di luar ikut menarik kerah baju saya sambil mengancam. Kami diminta segera meninggalkan lokasi, jika tidak sepeda motor kami akan dibakar,”terangnya.

Saat itu lah, Kades Pelompek atas nama Juprizal, mengampiri Nopi yang berada tidak jauh dari Hendi Torial, dan menampar kepala bagian kanan korban.

Baca juga:  Berkah Ramadhan! Polsek Danau Kerinci Berbagi

“Kepala Nopi sampai tertunduk terkena tamparan. Usai menampar kades juga mengucapkan kata kasar dan menghina terhadap korban Nopi,” beber Hendri kepada petugas kepolisian.

Akibat peristiwa ini, kancing baju Hendri Torial terlepas. Sedangkan Nopi menderita sakit di bagian kepala kanan, akibat ditampar kades.

Sebelum ancaman dan kekerasan ini terjadi, usai acara sekitar jam 17.00 Wib, Hendi Torial bersama dengan pengawas desa, mendengar pengumuman dari panitia, bahwa ada pembagian amplop dan nasi bungkus, kepada peserta yang mendapat undangan.

“Kemudian kami mengambil dokumentasi pembagian amplop dan nasi bungkus, di meja belakang dalam gedung,” sebut Hendi.

Tiga menit setelah anggota DPR RI meninggalkan lokasi, kades menghampiri pengawas pemilu yang betugas, dan menyeret Ketua Panwaslu Kecamatan Gunung Tujuh keluar ruangan.

Warga berharap, agar kasus ini segera ditindak lanjuti dengan serius, dan pelaku kekerasan segera diproses sesuai hukum yang berlaku.

Baca juga:  Toke Rokok Illegal Diduga Oknum Aparat “BS", APH Tutup Mata, Biaya Pengamaan pun Mengalir

“Kita khawatir terjadi gejolak di masyarakat. Apalagi keluarga Nopi yang menjadi korban, juga tidak terima perlakuan kades,”sebut warga yang enggan namanya ditulis.

Sementara  H. Hardiyanto, panitia acara sosialisasi yang dihadiri anggota DPR RI, menjelaskan acara yang diselenggara tersebut adalah murni kegiatan sosialisasi tentang BNP2TKI.

“Itu kebetulan acara bapak Zulfikar Ahmad anggota Komisi 9 DPR RI, mengadakan acara di pelompek. Jadi masalah pembagian uang, betul dan benar dananya dari pusat atas nama bantuan BNP2TKI, untuk transportasi masyarakat,” ujar Hariyanto.

Dia juga menjelaskan, kegiatan tersebut dibawa oleh Zulfikar Ahmad, anggota DPR RI Komisi 9 dari Fraksi Demokrat.

“Tadi acaranya di pelompek, Besok juga ada acara di Danau, yang jelas bantuan pusat ini sengaja dibawa oleh anggota DPR RI khusus di Kerinci,” katanya.

Terkait masalah Kades Pelompek dengan Panwas Desa, acara tersebut bukanlah acara kampanye, melainkan acara sosialisasi BNP2TKI.

Baca juga:  Insiden Pengrusakan Motor Pemuda Belui Dilaporkan ke Polsek Air Hangat

“Ini murni acara BNP2TKI, jelas ada undangannya. Cuma dari Panwas Desa sudah keterlaluan. Keterlaluanya ini bukan acara kampanye, malahan antribut partai dan umbul-umbul tidak ada dalam gedung itu. Pas bagi-bagi amplop, Panwasdes sibuk-sibuk bikin video dan foto. Makanya pak kades emosi, langsung menampar. Jadi bukan kades yang salah, panwas yang salah,”tegasnya.

Kapolres Kerinci, AKBP Dwi Mulyanto, melalui Kasat Reskrim, Iptu Toni Hidayat, SE, saat dikonfirmasi juga mengakui adanya laporan dari Panwaslu Kecamatan Gunung Tujuh.

“Benar, malam tadi sudah ada laporan tentang intimidasi dan kekerasan terhadap Panwasludes, dengan Nopol: LP/B-124/SPKT.2/RES.KRC/2019,” sebutnya.

Saat ini lanjutnya, penyidik sudah meminta keterangan korban dan saksi di lokasi, serta meminta surat tugas Panwaslucam dan PPL.

Sedangkan Kades Pelompek, Jufrizal, sampai saat ini belum berhasil dimintai keterangan. pesan singkat yang dikirimkan kepadanya, belum mendapatkan balasan. (red)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button