7000 Benda Cagar Budaya di Sungai Penuh Akan Dijadikan Rumah Budaya Iskandar Zakaria
Kerincitime.co.id, Berita Sungai Penuh – Lebih dari 7000 benda cagar Budaya yang ada di Sanggar Seni Ilok Rupo Kota Sungai Penuh dalam waktu dekat akan dijadikan Rumah Budaya Iskandar Zakaria.
Hal ini diungkapkan dalam akun Facebook Meizatety Qadarsih, ia meminta saran pendapat dari pencinta seni dan budayawan di Provinsi jambi dan indoensia, terkait rencana 7000 benda cagar tersebut akan dijadikan Rumah Budaya Iskandar Zakaria.
MOHON DOA DARI PARA SENIMAN, BUDAYAWAN,DAN PARA PENCINTA SENI DAN BUDAYA YANG ADA DI PROV.JAMBI DAN SELURUH INDONESIA……MOHON MASUKAN DAN SARANNYA JUGA UNTUK PENGEMBANGAN RUMAH BUDAYA….
Beberapa buah benda cagar budaya dari 7000 benda cagar budaya yang ada di sanggar seni dan budaya Ilok Rupo…..dalam waktu dekat sanggar kami akan kami jadikan RUMAH BUDAYA ISKANDAR ZAKARIA…..dimana kegiatannya antara lain….galeri benda cagar budaya…..sanggar tari dan teater, pengembangan musik tradisional alsikdah, dan kegiatan lainnya…..selama ini sanggar kami, dan galeri kami mungkin tidak mendapat dukungan dari yang seharusnya mendukung kegiatan kami….tapi kami tidak patah semangat……kami akan tetap melanjutkan apa yang sudah dirintis oleh orang tua kami semampu kami, karena selama ini pun kegiatan yang beliau lakukan tanpa dukungan…..
WALAUPUN DEMIKIAN,MOHON DOA DARI TEMAN FB , YANG SENIMAN, BUDAYAWAN, BAIK YANG BERADA DI PROV.JAMBI, DAN DI MANA SAJA, SEMOGA PROGRAM KEGIATAN KAMI DAPAT BERJALAN LANCAR……AAMIIN…..
Menanggapi hal itu Sakti Alam Watir Budayan Jambi mengungkapkan bahwa pernah berkomunikasi dengan Almarhum, pernah mampir dikediaman Almarhum, saat itu saya suka dan senang melihat koleksi baranh2 budaya peningalan yang diselamat Almarhum yang banyak berserak di Kerinci dan pernah dapat informasi barang2 akan dibawa ke luar negeri. saya terkejut dan mencari informasi, ternyata tidak benar. Saya pernah memberikan foto saat beliau tampil dipanggung.
Bahkan ia siap bantu untuk kegiatan tersebut, “saya di jambi siap bantu” ungkapnya.
Oton Marton Seniman dari Kerinci pun siap mendukung kegiatan tersebut, menurutnya ia akan ajak kawan-kawan untuk turun dan datang ke rumah Almarhum Iskandar Zakaria.
“kita siap bantu, April ini kita ada agenda temu Seniman Jambi di Kerinci dan Sungai Penuh agenda Pentas Puisi” ungkapnya.
Perlu diketahui bahwa Sang Maestro Tradisi Kerinci Provinsi Jambi Iskandar Zakaria sudah tutup usia pada Jumat 10/08/2018 pukul 17.00 wib, di Rumah Sakit Umum MH Athalib Sungai Penuh.
Kabar ini membuat pegiat seni, budayawan, seniman, tokoh pendidikan, aktivis seni Se-Jambi Raya dan masyarakat Kerinci dan Sungai Penuh berduka, sosok pegiat ulet seni tradisi Kerinci Jambi itu telah tiada.
Betapa tidak Iskandar Zakari adalah dua diantara tokoh dan budayawan yang masih mengerti dan fasih terhadap peninggalan peradaban dunia, yakni aksara Incung, selain Iskandar Zakaria ada nama Depati Alimin yang masih menjadi aset Kerinci dan Sungai Penuh.
Aktivitas latihan tari di Sanggar Ilok Rupo besutan Iskandar padat belakangan ini. Mereka sedang bersiap untuk tampil di salah satu festival pada akhir tahun nanti.
Sejak 1980 Iskandar memang tak pernah lepas dari aktivitas rutinnya, mengajar dan membina anggota Sanggar Ilok Rupo. Semuanya ia lakukan demi melahirkan pelaku seni tradisi Kerinci.
Selain mengajar, ia juga membuat ratusan karya seni lainnya, seperti musik, esai, prosa, drama, dan puisi. Di saat yang sama Iskandar juga mengoleksi benda cagar budaya sebanyak tujuh ribu artefak di museum pribadinya.
Karena tak aneh jika Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata memberikan anugerah maestro kebudayaan tradisi pada 2010.
Selain itu Tari Marcok karyanya sangat istimewa, dimana tarian yang berpadu dengan nyanyian dan kesenian kekebalan tubuh itu pada 1972, seperti mirip dengan Tari Debus dari Banten.
Iskandar Zakaria Lahir di Sungai Penuh 13 April 1942, anak ke tujuh dari dua belas bersaudara ini merupakan buah hati dari pasangan Zakaria dan Rahma. Riwayat pendidikan formalnya dimulai dari SR tamat 1954 (dua tahun di Padang, selebihnya di Kerinci), SMP 1957, SMA tamat 1964 Setamat SMA ia pun melanjutkan pendidikan tingginnya di Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang (tidak tamat).
Menikah 26 April 1967 dengan Zainidar (Putri Sungaipenuh-Rawang) dikaruniai 4 orang anak, yaitu Meiza Teti Qadarsih, Gustiza Andria Qadarsih, Antri Maliza Qadarsih, S. Sos dan Amor Patria Qadarsah. Kakek 8 orang dan 2 cicit ini bertempat tinggal di Jalan R.A. Kartini 88 A Kel. Dusun Baru Kec. Sungai Bungkal Kota Sungai Penuh Jambi.
Karya Puisi, Esai, naskah drama, dan cerita rakyat telah diterbitkan di berbagai Koran dan juga oleh Pemerintah Kabupaten Kerinci dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Selian itu, peraih Anugerah Gong Bertuah dan PIN Emas dari Gubernur Jambi ini juga telah mementaskan puluhan karya sastra, tari dan musik dibeberapa Kota di Tanah Air dan Asia Tenggara.
Kesungguhannya dalam melakukan penggalian dan pelestarian atas potensi tradisi yang dimiliki masyarakat Jambi mengantarkannya untuk mendapatkan beberapa penghargaan.
Misalnya, Penulis terbaik tentang Perjuangan Fisik Rakyat Kerinci 1945-1949 dari Sekretariat Negara RI(1978), Penulis terbaik III naskah sandiwara radio dari RRI Pusat(1991), Rekor Muri untuk penulis Mushaf Alquran terpanjang di dunia(2006), dan Maestro Tradisi dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata(2010).
Pemilik Sanggar Seni Ilok Rupo ini masih setia dalam merevitaliasi dan mengajarkan penulisan aksara Incung Kerinci pada generasi muda Kabupaten Kerinci secara khusus, dan Jambi secara umum. Rumah yang ditempatinya di Kota Sungaipenuh dijadikannya museum yang menyimpan beberapa koleksi naskah kuno dan peninggalan purbaka Kerinci lainnya. Mengumpulan dan dokumentasi potensi kebudayaan Kerinci dilakukannya dengan biaya pribadi. (red/ist)