Nobar Wayang Kulit di Polres Kerinci
Kerincitime.co.id, Berita Kerinci – Polres Kerinci gelar kegiatan Nonton Bareng Wayang Kulit kisah Wahyu Makutharama di Pagelaran Wayang Kulit di Aula Mapolres Kerinci, Jum’at (3/02/2023).
Pada Nobar tersebut turut hadir Kapolres Kerinci AKBP Patria Yudha Rahadian, S.I.K., M.H, Dandim 0417 Kerinci Letkol inf Andy Irawan, S.H, Ketua Pengadilan Negeri Sungai Penuh, Bupati Kerinci di wakili oleh Kakan Kesbangpol Kab. Kerinci an. Redi Asri, S.H, Walikota Sungai Penuh diwakili oleh Kasat Pol PP Kota Sungai Penuh Erizal Risman, S.E, M.M, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kerinci Yuldi Herman, S.E, M.M, Waka Polres Kerinci Kompol Samsul Bahri Pinem, S.H, M.H, Kasdim 0417 Kerinci Mayor Inf Liswar, S.H, Kakan Kemang Kota Sungai Penuh Hardiman, S.Ag, Kakan BPN Kab. Kerinci Hendy Eka Putra, Kakan BPN Kota Sungai Penuh Ari Wahyudi, Ketua Bawaslu Kota Sungai Penuh Jumiral Lestari, S.Ag, Kabag SDM Polres Kerinci Kompol Sunardi, Kasat Lantas Polres Kerinci AKP Yudis Tira, S.Sos, M.M, Kasat Reskrim Polres Kerinci AKP Edi Mardi Siswoyo, S.E, M.M, Kasat Intelkam Polres Kerinci Iptu Eko Munkoid, S.E, Pasi Intel Kodim 0417 Kerinci Lettu Inf Yelpanidi, KBO Sat Intelkam Polres Kerinci Iptu Sugiarto, S.Pd, KBO Sat Binmas Polres Kerinci Iptu H. Asep Syaifudin, Tokoh Adat Sungai Bungkal Prinsip Anwarman, S.Pd, Komunitas Wayang Kota Sungai Penuh dan Kab. Kerinci, Senkom Kerinci dan Kota Sungai Penuh.
Acara nobar tersebut dalam rangka menjalin Sinergitas antara Kepolisian, TNI, Pemerintah Daerah serta Tokoh Masyarakat yang ada di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.
Cerita Wayang Kulit dengan Lakon Wahyu Makutharama diceritakan oleh sang dalang Ki Harso Widisantoto, Ki MPP Bayu Aji Pamungkas, Ki Dr. H. Yanto,. SH., MH., Ki Sri Kuncoro. Wahyu Makhutarama sendiri merujuk pada wahyu ilahiah yang diturunkan bagi para pemimpin yang sedang berada di tengah berbagai permasalahan maupun problem, Wahyu ini turun dan menjadi petunjuk, bekal, maupun bentuk lainnya yang menuntun pemimpin dalam merumuskan langkah yang tepat dalam menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi,Wahyu ini juga dikenal dengan nama Hasta Brata dalam agama hindu.
Di ceritakan, proses perjalanan Arjuna dalam mencari Wahyu Makutharama adalah proses perjalanan seseorang dalam meneladani ilmu kepemimpinan. Seorang pemimpin, sebagaimana diajarkan Kresna dalam Astabrata harus memiliki delapan watak dasar alam. Pemimpin harus berlaku seperti matahari yang menghidupi, bulan yang menerangi dalam gelap,bintang yang menjadi arah dan mendung yang menunjukkan kewibawaan.
Kemudian pemimpin juga harus memiliki sifat bumi yang kukuh, samudera yang luas artinya menampung aspirasi, api yang berani menegakkan kebenaran, dan angin yang menyentuh dan melingkupi seluruh tempat.
Sampai dengan saat ini kegiatan Nobar masih berlangsung, semua peserta Nobar tampak serius memaknai film tersebut. (Ega)