Merangin

Objek Wisata Di Merangin Termasuk Kategori Gagal

Kerincitime.co.id, Berita Merangin – Menjadi salah satu program unggulan, objek wisata di Merangin disebut Ketua DPRD Merangin gagal. Temuan di Danau Pauh, menjadi catatan dewan

Sebelumnya, sejumlah dewan dibuat kecewa saat mendatangi wisata Danau Pauh di Desa Pulau Tengah, Kecamatan Jangkat, Sabtu (11/7/20) lalu.

Dewan menyayangkan objek wisata di Merangin ini seolah gagal. Objek wisata tidak terurus, seperti toilet, jalan setapak dan sarana penunjang.

Menanggapi hal ini, Ketua DPRD Merangin, Herman Effendi menilai kegagalan tersebut.

“Kurang maksimal dari segi pengawasan, dari segi mitra kerjanya, konsultanya,” bebernya, Senin (13/7/20) siang kemaren.

Bang Fendi yang ditemui usai Paripurna DPRD Merangin, blak-blakan terkait pekerjaan pariwisata. Bilangnya, pekerjaan itu bakal beralih ke Dinas PUPR.

“Kemungkinan besar ke depannya DPRD lebih mengacu pada menitipkan kerja ini pada Dinas PUPR, kemungkinan kesana. Supaya lebih profesional melakukan pengawasan, perencanaan,” paparnya.

“Yang jelas, kita melihat pariwisata termasuk gagal dalam melaksanakan, melakukan pekerja-pekerjaan yang sudah dipercayakan masyarakat untuk membangun infrastruktur,” sambungnya.

Dengan temuan-temuan seperti itu, DPRD akan berkoordinasi dengan Pemkab Merangin. Ada pekerjaan yang kurang sesuai dengan bestek, tak sesuai dengan rencana.

“Tentulah ini menjadi catatan DPRD, dan kami akan menyampaikan ke pihak Dinas Pariwisata untuk melakukan perbaikan dan mengevaluasi pekerjaan,” terangnya.

Disinggung dengan langkah apa yang akan dilakukan DPRD terkait temuan tersebut, Dewan, masih disampaikan Bang Fendi, akan menyampaikan pada Pemkab untuk mengevaluasi pekerjaan itu.

“Sesuai dengan mekanisme yang ada. aturan yang ada, RAB yang ada. ikutan sajalah. Karena ini uang rakyat, harapan kita bersama, pekerjaan bagus dan mutunya,” tandasnya. (Irw)

Sumber: Dinamikajambi.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button