Jambi

Suku Anak Dalam Jambi Tagih Janji Jokowi Jalan Kaki Jambi-Jakarta

Suku Anak Dalam
Suku Anak Dalam sedang berjalan kaki

Kerincitime.co.id, Berita Jakarta – Puluhan Suku Anak Dalam (SAD) dan petani yang bermukim di Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Muaro Jambi berencana menggelar aksi jalan kaki dari Jambi menuju Istana Negara, Jakarta.

Kordinator lapangan Amirudin Todak mengatakan aksi itu dilakukan untuk menagih janji Presiden Joko Widodo dalam menyelesaikan konflik lahan antara SAD dan petani dengan PT Berkat Sawit Utama/PT Asiatic Persada.

“Benar kami berencana menggelar aksi jalan kaki dari Jambi menuju Jakarta untuk menghadap Presiden (Jokowi) meminta, menagih janji percepatan penyelesaian konflik agraria,” ujar Amirudin dilansir CNNIndonesia.com, Selasa (27/8/2019).

Amirudin menuturkan SAD dan petani menolak pengukuran ulang lahan perpanjangan Hak Guna Usaha milik PT Asiatic Persada. Selain karena pengukuran tak melibatkan tokoh SAD, ia menyatakan lahan PT Asiatic Persada merupakan lahan konflik.

Baca juga:  Politisi Kecam Eks Pejabat Pendukung Paslon HTK yang Lecehkan Profesi Petani

Lebih lanjut, Amirudin menyampaikan sampai saat ini belum ada mediasi antara pihaknya dengan PT Asiatic Persada sejak konflik terjadi pada 1986/1987. Ia menduga hal itu urung terlaksana karena PT Asiatic Persada tidak mampu menunjukkan bukti kepemilikan lahan HGU.

“Sampai ini hari tidak bisa membuktikan bahwa ini izin HGU yang sebenarnya,” ujarnya.

Di sisi lain, Amirudin menyampaikan pihaknya telah meminta Pemkab Batanghari, DPRD Batanghari, dan Badan Pertanahan Nasional Batanghari untuk mengkur lahan milik SAD yang diakui oleh peta mikro, yakni 3.550 hektar.

Namun, ia menyebut hal itu tak kunjung dilakukan meski mantan Menteri ATR/BPN Ferry Mursyidan Baldan telah mengeluarkan instruksi untuk mengukur lahan SAD seluas 3.550 hektar pada 2016.

Baca juga:  Politisi Kecam Eks Pejabat Pendukung Paslon HTK yang Lecehkan Profesi Petani

“Sampai sekarang belum ada sama sekali penyelesaian konflik, niatan baik daripada pemerintah maupun perusahaan terkait mengeluarkan hak masyarakat adat yang seluar 3.550 itu,” ujarnya.

Terkait hal itu, ia berharap Jokowi mengembalikan hak SAD yang pernah dijanjikan. Ia juga berharap lahan itu nantinya diberi sertifikat komunal agar tidak menimbulkan persoalan serupa di kemudian hari.

“Harapan terakhir suku anak dalam dan tokoh-tokoh masyarakat suku anak dalam hanya presiden lah yang bisa menyelesaikan konflik ini. Karena sudah menahun dan terkesan dipelihara,” ujar Amirudin.

Berdasarkan informasi yang diterima CNNIndonesia.com, aksi jalan kaki SAD dan petani akan dilakukan pada Rabu (28/8). Rute aksi jalan kaki akan dimulai dari Kantor Pemerintah Provinsi Jambi dan berakhir di Jakarta.

Baca juga:  Politisi Kecam Eks Pejabat Pendukung Paslon HTK yang Lecehkan Profesi Petani

Selama di Jakarta, SAD dan petani akan melakukan aksi di Istana Negara, Kementerian ATR/BPN, Kementerian Dalam Negeri, KPK, Kemenkopolhukam, Kementerian Pertanian, Kementerian LHK, Mabes Polri, dan Kejaksaan Agung. (*)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button