Kerincitime.co.id, Berita Merangin – Kedua pelaku penyiraman air keras akhirnya  mengaku dibayar untuk menyiram korban janda muda ini. Kedua pelaku mengaku dibayar sebesar Rp4 juta untuk melukai korbannya.
“Awalnya saya komunikasi lewat FB dan berlanjut diinbox oleh AZ yang sering saya panggilnya Datuk. Dan dia menawarkan pekerjaan kepada saya dan minta tolong ke saya,” ungkap Habibi, saat di jumpai di Polres Merangin, Sabtu (26/10).
Dari percakapannya dengan AZ bahwa meminta untuk menyiram air keras kepada korban, yang juga istri mudanya, dilansir Brito.id media partner Kerincitime.co.id.
“Alasannya istri mudanya mulai berulah. Dan meminta saya untuk menyiram air keras. Saya dijanjikan akan dibayar untuk pekerjaan itu sebesar Rp4 juta. Karena kepepet uang untuk bayar kos dan makan untuk keluarga saya menyanggupinya,” ujarnya lagi.
Foto korban juga dikirim AZ kepada pelaku, dan dijelaskan keberadaan korban dan bekerja di warung.
“Saya tidak kenal dengan korban dan saya dikirimi foto korban. Setelah itu saya minta uang jalan sebesar Rp500 ribu dan diberikan oleh istri tua AZ. Setelah itu saya beli air keras di Rantau Panjang, kemudian saya masukan ke dalam botol plastik. Bersama kawan saya Jimy langsung berangkat menuju warung di mana korban bekerja,” katanya.
Sementara pengakuan pelaku Jimy, dirinya ikut membantu menyiram korban lantaran  tidak memiliki uang untuk membayar kredit motornya.
“Saya terpaksa mau ikut ajakan Habibi. Karena saya juga butuh uang untuk bayar kredit motor dan membeli beras,” ungkap Jimy.
Usai melakukan aksinya kedua pelaku yang berpura-pura membeli teh untuk mendekati korban. Setelah dekat korban pelaku langsung menyiram korban dan melarikan diri. (Irw)