Muara BulianPendidikan

35 Anak Putus Sekolah di Batanghari Selama Tahun Ajaran 2017/2018

Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas PdK Batanghari, Zulpadli.
Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas PdK Batanghari, Zulpadli. Foto: Rizki/Serujambi.com

Kerincitime.co.id, Berita Muarabulian – Sepanjang tahun ajaran 2017/2018 sebanyak 35 orank anak di Kabupaten Batanghari tidak menyelesaikan pendidikannya atau putus sekolah.

Dilansir dari laman serujambi.com-media partner kerincitime.co.id Demikian data yang didapat SeruJambi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Batanghari.

“Iya, sebanyak 35 orang anak usia sekolah tidak menyelesaikan pendidikannya atau putus sekolah,” kata Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas PdK Batanghari, Zulpadli.

Baca Juga : https://kerincitime.co.id/heboh-beredar-kabar-permainan-anak-anak-berlogo-pki-di-wtc-batanghari.html

Baca Juga : https://kerincitime.co.id/siswi-sma-lahirkan-bayi-di-toilet-viral-di-dunia-maya.html

Dikatakannya, dari 35 orang anak tersebut terdiri dari Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kabupaten Batanghari.

“Untuk tingkat SD anak yang putus sekolah sebanyak 29 orang dari total siswa sebanyak 32 ribu lebih yang tersebar di 212 sekolah dasar,” tuturnya.

“Sementara untuk tingkat SMP terdapat 6 orang dari jumlah total siswa 10 ribu lebih yang tersebar di 56 sekolah negeri dan swasta,” tambahnya.

Dikatakannya pula, faktor yang menyebabkan anak-anak tersebut putus sekolah disinyalir kurangnya bimbingan dari orang tua untuk mengarahkan anak untuk belajar.

“Terkadang juga faktor dari keinginan anak itu sendiri, lantaran mereka lebih memilih untuk bekerja membantu orang tua,” sebutnya.

Terkait hal tersebut, berbagai upaya telah dilakukan pihaknya juga termasuk meminta pihak sekolah untuk memanggil orang tua dari anak yang putus sekolah tersebut, agar anaknya bisa meneruskan sekolah.

“Karena kita di Batanghari ini tidak punya biaya untuk pendidikn dasar. Namun kadang kala orang tua yang bersangkutan tidak datang. Ada juga orang tua yang datang menyampaikan ‘mungkin anak kami istirahat sekolah dulu’,” ujarnya.

“Setelah itu tetap kami arahkan untuk mengikuti program paket A, B dan C kepada orang tua anak yang putus sekolah tersebut,” imbuhnya.

Dijelaskannya, selama ini pihak Dinas PdK Batanghari telah melakukan upaya menekan angka anak yang putus sekolah tersebut. Dengan cara pendidikan non formal yang merupakan program Kemendiknas keterlibatan pendidikan keluarga di sekolah formal.

“Kita selama ini trus melakukan program pembinaan melalui program pendidikan yang melibatkan orang tua dan pihak sekolah,” pungkasnya. (riz/yua)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button